"Benar sudah lebih dari 45 elemen masyarakat sipil, bahkan dari para Pj Geuchik juga memberikan dukungannya. Ada Ormas, OKP, hingga Geuchik difenitif," kata koordinator aksi, Zulfadli, Selasa (22/4/2025) sekura pukul 21.00 wib.
Dijelaskan, ini bentuk kepedulian masyarakat terhadap arah pembangunan masa depan Kota Langsa. "Mereka dengan senang hati datang menandatangani dan membubuhi stempel," ujarnya.
Sementara ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kota Langsa, Junaidi menambahkan, dengan adanya dukungan Pj geuchik dan geuchik definitif menunjukkan betapa urgensinya pemerintahan kota yang baru.
"Lambatnya pelantikan walikota Langsa terpilih sangat berdampak terhadap pembangunan di gampong dan kota Langsa, salah satu contoh saat lebaran kemarin Pj wali kota tidak bisa bayak mengambil kebijakan. Gaji para perangkat hanya bisa cair satu bulan saja. Padahal tahun berjalan sudah lima bulan," jelasnya.
Lanjutnya, kepentingan masyarakat menjadi perioritas yang harus diperjuangkan dan jangan juga alih-alih menbahas kepentingan rakyat, malah lebih sibuk mempertontonkan negosiasi kursi kekuasaan yang mengakibatkan wali kota terpilih belum dilantik.
"Kami semua sepakat ikut memberikan teguran berupa somasi ke DPRK dan mendesak agar wali kota terpilih segera dilantik," cetus Junaidi didampinggi beberapa Pj Geuchik.
| Roby Sinaga