Kuat nya dugaan kepentingan politik yang di lakukan oleh pihak provinsi Aceh membuat Ketua FPII Korwil Langsa Roby Sinaga angkat bicara, menurut nya, dalam sepekan terahir ini berbagai setetmen dan tudingan miring ke pemerintah sempat viral di berbagai media sehingga jika pelantikan wali kota dan wakil walikota Langsa tetap belum di laksanakan hal ini akan memicu kekisruhan yang merugikan masyarakat, Kamis (12/3/2025).
"Dengan adanya dugaan permainan politik provinsi Aceh dan didukung kepentingan Pj. Walikota Langsa Syaridin melakukan manuper elit politik mengelola kepentingan kekuasaan di kota Langsa dan permainan politik di karena kan pemenang pilkada berbeda partai dengan penguasa di propinsi" ujar putra Batak yang menetap di Aceh itu.
Menurut Roby Sinaga situasi ini tidak bisa di biarkan berlarut larut, mengingat pesta politik sudah usai, jangan karena tidak sesuai harapan penguasa dan berimbas menyengsarakan masyarakat. Jika ini terus terjadi maka FPII kota Langsa,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Akademisi serta masyarakat akan mengelar aksi sehingga cara cara berpolitik seperti ini tidak terjadi di Aceh.
"FPII sangat menyayangkan adanya permainan politik yang tidak sehat, sehingga terjadi keterlambatan pelantikan Walikota wakil walikota Langsa yang telah mengakibatkan terganggunya roda pemerintahan, sehingga TPP ASN terlambat dan sistem Birokrasi juga terhambat" ujar nya lagi
Apalagi kata Roby Sinaga, DPRK Langsa telah meminta Jadwal pelantikan pada Pemerintah Provinsi Aceh melalui surat resmi sebanyak dua kali namun hingga saat ini belum ada satu balasan surat resmi yang ditanggapi oleh Pemerintah Provinsi Aceh dan hal ini memperkuat dugaan kepentingan elit politik sangat besar sehingga pelantikan Walikota terpilih terus di undur. Dan dari 21 Kabupaten/Kota di Aceh Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi (MK), hanya Kota Langsa yang belum ada Jadwal Pelantikan hingga hari ini.
| HN