Kegiatan ini membahas tentang pelestarian tradisi dan budaya Aceh dalam menyambut momen pergantian tahun baru, dengan menitikberatkan pada tradisi kenduri atau makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Dalam kesempatan tersebut, Serka Rafli mengajak warga untuk menjaga dan melestarikan tradisi kenduri, yang selama ini telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Aceh. Tradisi ini dinilai mampu memperkuat rasa persatuan dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
"Kenduri bukan hanya sekadar makan bersama, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan memperkuat nilai-nilai gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Aceh," ujar Serka Rafli.
Selain membahas pelestarian budaya, Serka Rafli juga mengingatkan warga untuk mengisi pergantian tahun dengan kegiatan positif dan religius, seperti doa bersama, zikir, serta memperbanyak ibadah, sehingga pergantian tahun baru tidak diwarnai dengan pesta berlebihan yang bertentangan dengan norma dan adat setempat.
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga yang hadir. Mereka sepakat bahwa tradisi kenduri dan budaya lokal Aceh harus terus dilestarikan agar tidak tergerus oleh arus modernisasi.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Luang Peut, Bapak M. Nur, menyampaikan apresiasi atas perhatian Babinsa terhadap tradisi dan budaya lokal. "Kami sangat berterima kasih atas bimbingan Pak Babinsa. Tradisi kenduri ini sudah turun-temurun, dan kami akan terus menjaganya sebagai warisan budaya," ujarnya.
Kegiatan Komsos ini diakhiri dengan doa bersama sebagai bentuk harapan akan keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan desa di tahun yang akan datang.
Kodim 0104/Aceh Timur melalui Babinsa terus berkomitmen untuk menjadi penggerak dalam melestarikan budaya lokal dan memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat demi terciptanya lingkungan yang harmonis dan kondusif.
