SINGKIL - Arisman Gulo (25), seorang nelayan asal Dusun Kepeng, Desa Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, kini dalam kondisi perawatan intensif setelah diterkam buaya saat melaut.
"Kejadian itu terjadi Rabu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Arisman mengalami serangan buaya saat sedang melaut di perairan Lahengkem, sekitar 300 meter dari Desa Asantola," kata Kapolsek Pulau Banyak, IPTU Erianto Tanjung, kepada wartawan, Rabu (17/7).
Kejadian ini mengejutkan warga setempat, mengingat perairan Lahengkem biasanya cukup kondusif untuk aktivitas nelayan. Arisman, yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan, tiba-tiba diserang oleh buaya yang muncul dari bawah permukaan air. Gigitan buaya air asin tersebut menyebabkan luka serius pada sekujur tubuhnya.
Beberapa nelayan lainnya yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian segera memberikan pertolongan saat mendengar teriakan Arisman. Mereka berhasil menyelamatkan Arisman dan membawanya ke Puskesmas Pulau Banyak Barat sekitar pukul 04.00 WIB untuk mendapatkan perawatan intensif.
Pihak berwenang setempat telah diberitahu tentang kejadian ini dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan keselamatan warga.
Kepala Desa Asantola, Mufliadi, yang dihubungi secara terpisah, menceritakan bahwa Arisman melaut bersama empat rekannya yang juga nelayan. "Mereka semua turun berenang dan menyelam mencari ikan dan teripang," ujarnya. "Saat teman-temannya sudah ke permukaan air, Arisman masih menyelam, di situlah dia diterkam buaya."
Rekan-rekannya dari atas perahu mencoba menyelamatkannya dengan alat seadanya, termasuk menombak kepala buaya ganas tersebut. Beruntung, gigitan buaya tersebut terlepas dari tubuh Arisman.
Arisman segera dibawa ke darat dan dilarikan ke Puskesmas Pulau Banyak Barat untuk mendapatkan perawatan intensif. "Saat ini, korban masih dirawat di Puskesmas dengan kondisi luka di bagian kepala serta bekas gigitan dan cakaran di kaki," kata Mufliadi.
Warga diimbau untuk lebih berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di perairan sekitar Lahengkem guna menghindari insiden serupa di masa depan.| KM