Kepada media ini Gechik Sungai Pauh Pusaka Musliadi,S.Pd mengatakan bahwa, Hari Raya Idul Adha juga memiliki makna keikhlasan. Selain keikhlasan untuk berkurban, makna keikhlasan di sini juga dapat diambil dari ibadah haji yang dilakukan oleh umat Islam.
Pada hari Raya Idul Adha, bagi siapa yang berkurban maka jiwanya akan tenang. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Tirmidzi.
ا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Artinya:
"Tidak ada amalan yang diperbuat manusia pada Hari Raya Qurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulu, dan kuku-kukunya. Sesungguhnya sebelum darah qurban itu mengalir ke tanah, pahalanya telah diterima di sisi Allah. Maka tenangkan lah jiwa dengan berqurban." (HR Tirmidzi).
"Diantara ibadah yang Agung di bulan Dzulhijjah ini adalah menyembelih binatang ternak mulai dari tgl 10 Dzulhijjah stelah sholat 'idul adha" beber Musliadi.
Menurut Musliadi, Setelah sembelih hewan Qurban ini di bagi bagikan kepada masyarakat,semoga tahun depan semangat masyarakat untuk berqurban lebih baik lagi.
| R.Sinaga