Namun yang terjadi justru malah sebaliknya, di kepemimpinan Bahrul Ilmi selaku Kades Suka Mandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang sangat sulit di temui.
Berulang kali awak media menyambangi kantarnya namun Bahrul Ilmi selalu tidak ada di tempat, bahkan di telfon tidak di angkat di WhatsApp juga tidak di balas,.
Padahal kedatangan awak media hendak dikonfirmasi
tentang penggunaan dana desa tahun 2023 yang di duga ada beberapa kegiatan yang tidak jelas kegunaannya.
Karena di kantor ada Sekertaris desa, maka awak media mencoba mempertanyakan keberadaan Kades nya. Namun bukan informasi yang awak media dapat tetapi prilaku sekdes yang angkuh dan sombong
" Kades pergi ke Tanjung Morawa. Mau ngapaen carik kades, jangan lah mencari kesalahan, saya juga wartawan" Jawabnya sambil mengambil Edi chart dari saku celananya.
Lantas awak media mempertanyakan tentang kegiatan pelatihan menjahit honden dan taplak meja menelan dana sebesar Rp 37.928.250
Pelatihan merangkai papan bunga menelan biaya Rp 31.588.000 dan juga (Ketapang) ketahanan pangan berapa nominalnya dan juga mengapa info grafis realisasi tidak pasang.
Dicecar pertanyaan oleh wartawan, sekdes yang mengku wartawan itu pura pura linglung menjawab saya lupa, sembari meninggalkan awak media di dalam ruangannya?
Mengetahui awak media mempertanyakan info grafis dan realisasinya, beberapa perangkat desa buru buru memasang info grafis tersebut
Apa yang dilalukan Sekdes dan Parangkat Desa memperkuat dugaan Kades dan Sekdes
Suka Mandi Hilir
sekongkol untuk menutupi apa saja informasi yang berkaitan dengan dana desa dan di duga telah melanggar UU no 14 tahun 2008 tentang keterbukaan publik.
Untuk itu Diminta kepada Bupati Deli Serdang dinas PMD Deli Serdang untuk memantau kinerja kades Suka Mandi Hilir bersama sekertaris desanya yang di duga mengantongi KTA wartawan dari media Mingguan.
| WT