Disebuah warung kecil menyediakan pelayanan penjualan kupon berhadiah seperti hari ini Sabtu (6/1/2024) Minggu hingga Senin, Siang dan Malam mulai pukul 20.00 wib hingga 22.00 wib.
Di sebuah warung jalan Galang Lubuk Pakam tepatnya selalu stand bay atau mangkal di gang Wisna, tampak seorang wanita bernama Warni tsibuk melayani pembeli, karena Warni sebagai juru tulis (jurtul) judi togel tersebut.
Warni seoranh ibu rumah tangga sebagai juru tulis togel siang dan malam, dengan omset hingga puluhan juta rupiah.
Sebagai jurtul menerima upah sebesar 25% dari jumlah pendapatan, bila pengumpulan hasil judi sebesar Rp.10.000.000,- maka upah sebagai penulis sebesar Rp.2.500.000,- lumayan besar walau tidak di pandang halal atau haramnya yang terpenting aman dan lancar dapat uang tanpa kerja banting tulang.
SA alias N Warga Lubuk Pakam saat di temui awak media Sabtu (06-01-2024) mengatakan " Judi togel di jalan galang ini bahkan bertahun-tahun buka tetap lancar, saya juga heran mengapa bisa aman tidak ada
APH melakukan penangkapan, atau apa ada main mata APH dengan bandar togel,sehingga dapat
berjalan dengan lancar.
Karena selana ini
jurtul togel si Warni yang di bantu suaminya menulis togel semakin sombong dan lantam ucapannya bahkan tadi siang berucap dengan sombongnya ( Aku tidak takut sama siapapun, mau polisi atau siapa sedikitpun aku gak takut suruh datang kemari polisinya tidak takut, kecil kalau hanya polisi gak ada apa-apanya sama aku " ujarnya menirukan ucapan Jurtul.
Warga di Jalan Galang mulai resah dan terganggu kehidupan rumah tangganya semakin hari bukan semakin kaya bahkan hutang semakin menumpuk dan para ibu rumah tangga juga merasa resah, karena selama ini suami selalu memberi nafkah semakin hari semakin berkurang bahkan ada yang sama sekali tidak memberi uang kepada istri sehingga Pertengkaran tidak terelakan.
Oleh karensnya kami minta kepada Bapak Lurah dan Kepolisian tolong selamatkan rumah tangga dan iman kami , tutup dan tangkap bandar serta tukang tulisnya penjarakan mereka agar tidak ada lagi judi di desa kami " pintanya.
| Tim