Tidak hanya dari segi seni budaya tradisonal, tetapi juga tradisi kuliner berupa makanan khas daerah, yang turun temurun terus dilestarikan.
Tidak hanya secara tradisonal, tetapi juga di olah dengan beragam varian, seiring dengan perkembangan jaman.
Salah satu makanan khas Aceh Timur yang begitu di kenal oleh warga Aceh dan luar Aceh yaitu pisang sale, yang banyak terdapat di Kecamatan Simpang Ulim dan Kecamatan Pante Bidari.
Pisang sale khas Aceh Timur, merupakan makanan tradisonal berbahan pisang, yang di olah secara tradisional, dan di wariskan secara turun temurun.
Makanan ini memiliki sejarah yang panjang yaitu, sebagai bekal makanan para jamaah haji menuju Mekkah dengan kapal laut dan juga bekal makanan para tentara pejuang aceh melawan portugis, belanda dan Jepang.
Selain itu pisang sale juga sebagai oleh oleh bagi para penumpang kereta api menuju Aceh Utara, dijual di kereta api dikemas dengan pisang kering diikat dengan tali dari pelepah pisang.
Alhamdulillah sejarah panjang pisang sale sebagai makanan khas Aceh membuahkan hasil.
Pisang sale sudah di tetapkan oleh Kementerian Hukum Hak Asasi Manusia dalam rangka perlindungan pengetahuan Tradisisional),
Berdasarkan undang-undang nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta yang pisang sale telah didokumentasikan dan diarsipkan dalam pusat data nasional Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Indonesia pada tahun 2022 dan ditetapkan sebagai warisan budaya TAKBENDA Indonesia dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Aceh Timur bersama dengan instansi terkait makin giat memeperkenalkan dan memasarkan pisang sale sampai ke luar daerah Aceh.
Olahan yang dibuat dari bahan dasar pisang sale pun semakin ragam dan bervariasi.
Diantaranya, pisang sale goreng, pisang sale press, keripik pisang sale, bolen pisang sale dan jenis kudapan lainnya, yang bisa kita beli jalan sebagai oleh-oleh. toko karona terdarat beralamat di Jalan Medan- Banda Aceh Desa Lhoknibong Kecamatan Pante Bidari.
Selain pisang sale sebagai salah satu tradisi kuliner andalan untuk oleh-oleh, Aceh Timur juga memiliki kue khas pada acara-acara adat tertentu yaitu, pada acara mee ranup (lamaran), intat dara baro (Ngunduh Mantu dan peusijuek pruet (tepung tawar tujuh bulanan), dengan menyajikan dan atau membawa hantaran berupa kue (kudapan) seperti meusekat, wajik aceh, dodol, rasidah, halua, bhoi, keukarah dan lainnya, yang dikemas didalam dalung ditutup sange khas tradisional Aceh Timur.
Oleh-pleh khas sementara untuk kudapan tradisonal yang juga menjadi oleh-oleh Aceh Timur yang sudah di kemas diantaranya, kue paniaram dari Kecamatan Peureulak, keripik bayam, peyek kejibeling, hebrink serbuk jahe dan minuman tradisional lainnya yang merupakan produk unggulan UMKM Kabupaten Aceh Timur.
Untuk kudapan basahnya ada tape ondeng yang merupakan tape khas dari Kecamatan Peureulak, dibungkus dengan daun deng yang banyak tumbuh di beberapa Desa di Kecamatan Peureulak. kelebihan tapee yang dibungkus daun deng ini cepat jadi/masak dan tahan lama.
tapee ondeng juga biasa di sajikan pada acara pesta perkawinan atau kenduri perayaan lainnya.
Kudapan tradisonal Aceh Timur lainnya yang sangat terkenal yaitu lemang julok, bingkang, u muda dan (kue lapis srikaya yang sangat laris setiap hari di jual di kede kupi bang pan desa Blang Pauh Dua Kecamatan Julok. dan untuk acara tradisi seuop bulukat khanduri Maulud Nabi Muhammad SAW, warga masyarakat Aceh Timur membuat bulukat (pulut kuning) yang dibentuk daunnya kerucut dibawa bersama nasi buekulah dengan lengkap menunya, untuk diantarkan ke Masjid dan Meunasah pada saat kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya.
Sementara itu untuk makanan tradisional khas yang sangat beraroma rempah-rempah yakni Kari Kambing Pak Is Peureulak yang sudah turun temurun sejak tahun 1993 sampai sekarang.
Makanan unggulan Aceh Timur ikan bandeng tanpa duri yang pencabutan durinya dilakukan secara tradisional yang terdapat di Desa Tanjung Menjei Kecamatan Madat.
Itu lah sekilas tentang kuliner di Aceh Timur yang di pamerkan di stand Anjungan Aceh Timur pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke 8 di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.
| Herdian