“Acara pentas seni yang bertajuk Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia. Acara pentas seni sangaja diadakan di anjungan Aceh Timur, dikarenakan telent yang tampil juga dari Aceh Timur. Diantaranya Group Dikee (zikir) sebanyak tiga group, group tari 6 group, & group musik dua group,” ujar Kordinator Pelaksana Maimunzir.
Maimuzir merincikan pertujukan kesenian di ajungan Aceh Timur diantaranya, Dike Keunebah Gure, Dike Alsyikin, Dike Darussa’dah, Tari Poh Kipah dari Sanggar Poh Cakra, saboh art ( Musik Kreasi), Rapai Geleng, ( Bidari art ), Sanggar Meuligoe Raya, ( Tari Paya Nie), SMA N Peureulak ( Tari Amboi- amboi), wareh ben music Akustik dan Nazar Apache.
“Selama Tampilan seni ini anjungan Kabupaten Aceh Timur semakin di padati pengunjung. Apalagi tampilan apik dari vakolis Nazar Apache yang menghipnotis pengunjung,” ujar Maimunzir.
Sementara coordinator Kontingen Aceh Timur, Suriadi, SE mengatakan Pertunjukan kesenian sebagai bentuk andil dalam memeriahkan pergelaran pecan kebudayaan Aceh -8.
“Yang kita tampilkan juga adalah karya – karya seni terbaik yang kita miliki,” ujar Suriadi, SE.
Suriadi juga mengapresiasi atas pertujukan kesenian yang ditampilkan di panggung seni Aceh Timur.
“Pertunjukan kesenian juga telah mencuri perhatian para pengunjung hingga anjungan kita terus dipadati setiap harinya,” imbuhnya.
Suriadi menjelaskan PKA merupakan ajang untuk mempromosikan ragam budaya dan seni. Kegiatan ini juga bagian penting untuk merawat budaya agar tidak hilang dengan arus perkembangan zaman.
“Ini adalah upaya kita untuk merawat budaya. Semoga pergelaran PKA ini bisa sukses selesai,” tutup Suriadi.
| Herdian