Memperingati Maulid Nabi, Selawat Bergema di Kebon Ireng

Kasus
0

SamudraNews.com | Langsa-Aceh, Warga Sukajadi Kebon Ireng Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa bersatu dan bersukaria merayakan Maulid Nabi Muhammad, Sabtu (25/11/2023).

Seluruh masyarakat tumpah ruah memadati Mesjid setempat untuk merayakan Mauliad Nabi Muhammad, selepas Shalat Juhur  masyarakat Sukajadi Kebon Ireng makan bersama Muspika Kecamatan Langsa Lama dan tamu undangan dari 15 Gampong (desa-red).



Suasna semakin semarak dan meriah karena usai makan bersama panitia maulid Nabi Muhammad menghadirkan anak anak TPA desa Setempat mengumandangkan  Selawat yang begitu meriah.

Di melam harinya akan menghadirkan 
Ustadz Tgk Mudawali Tasman S.Ag pimpinan Dayah Huda Kebon Ireng
untuk memberikan tausiyah seputaran sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Kepada media ini Edi Putra selaku Geuchik Sukajdi Kebon Ireng mengatakan bahwa,
Peringatan Maulid Nabi Muhammad  bagian tradisi dari keagamaan secara historitis, yang baru terjadi pada masa dinasti Bani Fatimiah, tepatnya pada masa Raja Al-Muiz li Dinillah (341-365 H). Beliau merupakan orang pertama yang menyelenggarakan perayaan kelahiran Nabi yang tercatat dalam sejarah.


"Kemudian dalam kurun waktu, tradisi yang semula dirayakan hanya oleh kelompok Syiah ini juga dilakukan oleh kaum sunn, di mana khalifah Nuruddin, penguasa Syiria (511-569 H) adalah penguasa pertama yang tercatat merayakan Maulid Nabi Muhammad" jelas Gechik Muda yang penuh bakat itu.

Lanjut Geuchik, Ibn Katsir dalam kitabnya juga mengatakan: "Malik Muzhaffaruddin mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabiul Awwal. Beliau merayakannya secara besar-
besaran."

"Pada abad ke-4 sampai 16 M di berbagai belahan dunia, Islam berada pada puncak penyebaran tradisi Maulid. Kegiatan ini mencapai puncak popularitasnya, sehingga pemerintah mengakomodasi sebagai kegiatan resmi Negara (seperti yang dijelaskan dalam buku Anas, 2002, hal. 88)" ujarnya lagi.

Lanjutny, Sementara di Indonesia kususnya Aceh, tradisi maulid Nabi Muhammad SAW yang sudah melekat di lingkungan masyarakat, bakan dijadikan media dakwah dan pengajaran Islam.

"Untuk itu, hari ini kita merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW tujuannya adalah untuk mengembalikan semangat juang kaum muslimin dalam perjuangan membebaskan Masjid al-Aqsha di Palestina dari cengkraman kaum Salibis.Yang kemudian, menghasilkan efek besar berupa semangat jihad umat Islam menggelora sepanjang masa" imbuh nya lagi.

Secara subtansial, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah sebagai bentuk upaya kita mengenal akan keteladanan Nabi Muhammad SAW. Sebagai pembawa ajaran agama Islam
Yang Rahmatan lilalamin.

Dihair pembicaraan nya geuchik juga mengucpakan ribuan terimaksih kepada paniatia yang sukses merayakan Maulid Nabi Muhammad, jug a terimakasih yang tidak terhingga kepada seluruh masyarakat Kebon Ireng yang begitu antusias mengikutinya.

| Roby Sinaga


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)