Pagelaran Wayang Kulit ini adalah bagian dari perayaan HUT Ke-78 TNI yang dilaksanakan secara serentak di 78 lokasi berbeda, baik di dalam maupun luar Negeri. Tujuan utama dari pagelaran ini adalah untuk melestarikan Seni dan Budaya Nasional.
Dalam pertunjukan Wayang Kulit Lakon Bimo Krido, penonton disuguhkan kisah tentang perbuatan atau tindakan baik yang bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa. Kisah ini dimulai dari kelahiran Bima yang masih berwujud bungkus (Ari – Ari) yang akhirnya diberi nama Brotoseno. Bima tumbuh menjadi pemimpin yang mengalahkan berbagai musuh dan bahkan membantu membangun Negara baru, Ngendra Prastha.
Tidak hanya dalam hal fisik, Bima juga menjelma menjadi Brahmana untuk menyebarkan ilmu rohani yang diperlukan. Dalam puncak kisahnya, Bima berhasil mengalahkan kebatilan dan keangkaraan murkaan dalam perang baratayuda.
Pangdam IM menyampaikan harapannya bahwa pagelaran Wayang Kulit ini akan menginspirasi semua orang untuk terus berjuang, berinovasi, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi Bangsa dan Negara. Semangat dan kebijaksanaan yang terpancar dari pertunjukan ini diharapkan menjadi cahaya penerang dalam setiap langkah kita.