Solidaritas Pemuda Mahasiswa Aceh Gelar Aksi Tolak Keberadaan Rohingya

0

SamudraNews.com | Banda Aceh, Solidaritas Pemuda Mahasiswa Aceh (SPMA) Menggelar aksi damai di simpang lima Banda Aceh Jumat (3/3/2023).

Dalam aksi SPMA yang di ketuai oleh Boby Risky Purqani mengajukan pendapat di muka umum terkait keberadaan pengungsi Rohingya di bumi serambi mekah dan ada unsur kepentingan.


Adapun tuntutan yang di teriakan SPMA ada 5 aitem yakni: 
1.Krisis kemanusian Rohingya masalah dunia, dan PBB HUANCR, IOM harus bertanggung jawab jangan cuci tangan karena kebaikan rakyat Aceh.
2.LSM, NGO jangan ambil keuntungan kerena Murahan hati Rayat Aceh terhadap Rohingya, Krisis Rohingya tanggung jawab Dunia.
3.Sesama muslim Rakyat Aceh Prihatin dengan nasip Rohingya, tapi jika Aceh hanya dijadikan tempat transit silakan Rohingya kembali ke laut.
4.SPMA Menolak Pengungsi Rohingya, Kepedulian Kami rakyat Aceh terhadap Rohingya di manfaat kan olen UN, HUANCR dan LSM Lokal.
5.SPMA menolak keras bumi perkemahan Pramuka di kec Muara Tiga Keb Pidie di jadikan Camp penampungan bagi pengungsi Rohingya.



Aksinya SPMA tersebut mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan berlangsung tertip.

Selain SPMA Aceh sebelumnya masyarakat Pidie Menolak Relokasi Rohingya Karena Diduga Sarat Kepentingan,hal tersebut di lontarkan 
Ramli pada saat menggelar konferensi pers Selasa (28/2/2023) lalu.

Pernyataan sikap masyarakat menolok keberadaan 
Warga negara Rohingya yang sudah lama tinggal di Pidie.

"Kami atas nama masyarakat Pidie dengan tegas mengatakan, merasa terganggu dan keberatan terhadap pengungsi Rohingya yang begitu lama berada di Kab. Pidie.

Dengan ini kami meminta Pemerintah segera mengambil langkah langkah yang tepat agar tidak terjadi paktor lain di tengah masyarakat" ujar Ramli menegaskan.

Lanjut Ramli, Paktor lain yang dimaksud adalah ada rasa iri  perasaan tidak senang karena  membesarkan warga lain daripada rakyat nya sendiri,padahal rakyat nya sendiri masih banyak yang kelaparan, oleh karena nya kedepan pemerintah jangan terlalu latah  mengambil kesimpulan dalam penangan Rohingya
yang selama ini sering lalulang di perairan Aceh. 

" Kami meminta kepada pemerintah Pidie bila kedepan masih ada juga pengungsi Rohingya terdampar di Kabupaten Pidie agar di tangani secara manusia, misalnya, jika mereka mengalami kerusakan mesin sailakan di batu perbaikan mesin nya, jika kehabisan bahan makanan maka batu kebutuhan nya, setelah itu biarkan mereka berangkat mencari tempat yang lain" harapnya.

Lanjut Ramli, Dari unrus politik nya pemerintah Pidie agar lebih arif dalam menyikapi nya, karna menurut hemat kami perlu dilibatkan elemen elemen lain yang ada dilintas sektor supaya lebih tau apa tujuan pengungsi itu kerap sekali mogok atau mendarat di perairan Aceh.

Oleh karenanya demi kebaikan bersama demi kemakmuran masyarakat Pidie kami harap pemerintah prioritas kan membantu masyarakat Pidie baru membantu yang lain.

Terahir, Kedepannya pemerintah kabupaten Pidie agar lebih hati hati dalam, menangani pengungsi Rohingya dan perlu di lakukan penyelidikan yang maksimal, karena tidak menutup kemungkinan ada yang mendalangi nya demi mendapat keuntingan, dan semua ini kami lakukan demi kemakmuran masyarakat Pidie dan kemajuan bersama" tutupnya.

Roby Sinaga

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)