Demikian disampaikan Assisten Perekonomian Dan Pembangunan Ali Mustafa, SE ketika memimpin rapat finishing dengan para pengusaha, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan instansi vertikal lainnya di Aula Walikota Langsa Jum’at (3/3).
Lebih lanjut dikatakan, barang - barang yang dieksport terdiri dari hasil pertanian, perikanan dan perkebunan melalui Kapal Motor Nagata milik Muslim Banda Aceh dan Kapal KM Bowou Farungo milik Anto dari Tanjung Balai Sumatra Utara.
"Kepada para pengusaha lainnya diberi kesempatan untuk memanfaatkan pelabuhan ini, mudah – mudahan dapat diramaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan yaitu Selasa, Kamis dan Sabtu dengan daerah tujuan Malaysia seperti Lumut Port, Hutan Melintang,
sedangkan tujuan Thailand ke Satun Port dan Kantang Port" jelasnya.
Kemudian kegiatan ini juga dihadiri Koordinator Penasehat Meteri Kelautan Dan Perikanan Romindahuri, Para Bupati/Walikota Se Aceh, Kakanwil Bea Cukai Aceh, Forkopimda, Para Kepala SKPD dan instansi vertikal lainnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kuala Langsa Andi Laisdi, SH. MH dengan Pengusaha Kapal Motor Nagata Muslim menyatakan Islah dan saling memaafkan terhadap miskomunikasi yang dihebohkan oleh beberapa Media Online.
Sebenarnya kata Andi KSOP sangat mendukung bergeraknya ekonomi masyarakat tetapi pihak pengusaha juga harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada.
"Alhamdulillah pemilik Kapal Nagata telah melengkapi semua ketentuan itu, Jadi ini bukan kisruh hanya kesalah pahaman saja dan tolong rekan-rekan media untuk tidak dibesar-besarkan yang berakibat Pelabuhan Kuala Langsa dirugikan karena para pengusaha akan mundur nantinya" ujarnya.
Tidak ada masalah yang tidak dapat kita selesaikan sejauh kita masih mau. Demikian kata Andi setelah menerima permohonan maaf pemilik KM Nagata Muslim di forum rapat Finishing.
| Roby Sinaga