Informasi yang di himpun media ini pekerjaan tersebut dari Dinas PU Propinsi Sumatra Utara, diduga kuat tidak adanya plang proyek akibat lemahnya pengawasan dari dinas PU Propinsi baik dari Konsultan pengawas serata PPTK.
Padahal plang proyek adalah salah satu sarat utama sebelum melaksanakan kegiatan dan plang proyek sudah masuk ke dalam anggaran
yang wajib di buat disetiap pekerjaan.
Pada saat awak media melakukan investigasi di lokasi pekerjaan Kamis (9/3/2023) dan mencoba bertaya kepada salah seorang pekerja yang tidak menyebutkan nama nya tentang berapa volume pekerjaan dan berapa besar anggaran yang di sediakan? lantas orang tersebut manjawab, "kami cuman pekerja di sini
dari mulai hari Senin kami bekerja papan proyek tidak kelihatan", katanya.
Jika mau lebih jelas telepon saja pelaksana nya Bang jonny namanya ini nomor hp nya, seraya memberi nomor telepon rekanan pekerjaan tersebut.
Tidak membuang buang waktu lama awak media ini menghubungi Jonny agar mendapat keterangan yang pasti mengenai papan proyek dan berapa angarannya.
Setelah telpon tersambung Dengan nada ketus di ujung telpon Jonny mengatakan,"Kalau papan proyeknya sudah rusak dan hilang, mengenai anggarannya lihat aja di internet" ketusnya.
Apa yang di sampaikan Jonny ini tentunya tidak bisa di benarkan, oleh karenanya pihak APH dapat menindak lanjuti hal ini, mengingat Plang proyek merupakan kewajiban pelaksana kegiatan membuatnya.
Bahkan pihak pengawas dan PPTK dari Dinas PU Propinsi Sumatara Utara juga tidak tampak di lokasi pekerjaan.
| Waty
