Atap rumbia merupakan kerajinan tradisional yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh masyarakat yang mana selain ramah lingkungan sehingga atap tersebut sering digunakan oleh para pembali sebagai atap pondok, kandang ternak dan lain sebagainya.
Menurut Babinsa, para pengrajin atap daun rumbia yang berada di Desa Seumatang Muda Itam didominasi oleh perempuan khusunya dari kalangan ibu-ibu rumah tangga dan biasanya mereka mulai bekerja, ketika intensitas pekerjaan di sawah mulai berkurang.
“Sehingga waktu luang tersebut dimanfaatkan oleh mereka dengan membuat kerajinan atap rumbia untuk menambah penghasilan keluarga", terang Yusmanto.
Dalam satu hari Ibu ibu tersbut dapat menghasilkan kerajian 10 sampai 12 lembar atap dengan harga jual berkisar 50 ribu dalam setiap lembarnya.
"Kita berharap kerajinan atap tradisional ini dapat di lestarikan, dan tidak luntur yang mana kerajian ini merupakan warisan budaya leluhur kita yang harus kita jaga bersama-sama," pungkas Babinsa.