Hal tersebut disampaikan Babinsa Serka Muhdir yang mengungkapkan, Birem Rayeuk merupakan salah satu desa yang memiliki potensi sumber daya perikanan yang besar, seiring berjalannya waktu, sumber daya yang potensial tersebut perlahan mengalami penurunan.
“Banyak faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas, salah satunya ketidaktahuan masyarakat mengenai jenis, cara pemanfaatan, dan pembudidayaan ikan,”ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan para Babinsa ini bertujuan untuk membantu kesulitan dan memberi solusi apabila ada kendala pada masyarakat di wilayahnya.
“Sebagai aparat teritorial di wilayah, kehadiran Babinsa untuk memberikan support dan pendampingan kepada warga dalam upaya mensukseskan program ketahanan pangan di daerah,”ujarnya.
Menurut Serka Muhdir, dengan jumlah permintaan ikan di Kabupaten Aceh Timur yang semakin hari semakin bertambah, akan membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk melakukan budidaya ikan air tawar diantaranya ikan Nila dan Lele.
Sementara itu, Babinsa Serka Muhdir mengatakan, dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat perlu diberikan contoh dan motivasi, di antaranya dengan pendampingan dan bimbingan kepada para pembudidaya ikan diwilayahnya.
Serka Muhdir menambahkan, untuk bisa memperoleh hasil budidaya Nila dan Lele yang baik, kunci utamanya terletak pada pengaturan kondisi air. Dengan suhu di Kecamatan Birem Bayeun yang sering naik turun secara drastis antara siang hari dan malam, perlu perlakuan khusus supaya kondisi kolam tetap stabil.
Sedangkan Faisal (45), seorang warga pembudidaya ikan Nila dan Lele di Desa Birem Rayeuk, menyampaikan, dengan pendampingan Babinsa, dirinya jadi mengerti karakteristik ikan Nila dan Lele.
“Bapak Babinsa, mengajari kami mulai dari pengaturan temperatur air, pembuatan kolam, pembibitan, pemilihan pakan sampai dengan pengembangannya agar cepat besar,”tuturnya.
"Tidak hanya mengobrol dan betukar pikiran saja pak Babinsa juga memberikan masukan dan motivasi untuk selalu mengembangkan usahanya guna untuk menjadi lapangan kerja di Desa”, tutupnya.(Ihy)