Gotong royong merupakan istilah untuk bekerja bersama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Istilah ini berasal dari kata bahasa Jawa gotong yang berarti "mengangkat" dan royong yang berarti "bersama".
Menurut Babinsa Azlin bahwa gotong royong ini harus selalu di budayakan karena untuk meningkatkan kepedulian dan peran masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan, namun harus perlu adanya peran serta dari seluruh elemen warga binaan, dimana hal tersebut guna untuk menuju pada penguatan integrasi sosial melalui kegiatan gotong royong dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan lingkungan sekitar warga agar tetap terjaga kebersihan hingga terciptanya lingkungan yang sehat dan asri, ungkapnya kepada awak media ini.
“Gotong royong sebagai salah satu kearifan lokal yang diharapkan mampu bertahan sebagai filter modernisasi dan globalisasi baik langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kehidupan bermasyarakat yang kini cenderung individualis,” imbuh Sertu Azlin.
Selain itu, menurutnya kegiatan seperti ini juga mampu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa sehingga dapat menghindari terjadinya konflik horisontal di masyarakat, terlebih antar warga sehingga dapat membentuk masyarakat menuju keluarga yang sejahtera bidang kesehatan.
Senada dengan apa yang disampaikan Babinsa Azlin, salah satu warga saat disela sela kegiatan membenarkan dan menambahkan hal tersebut dalam memberikan pemahaman bahwa kondisi nyaman dimulai dari diri sendiri dan keluarga hingga seluruh lingkungan.
“Dalam kaitan tersebut, saat kita hidup pada demokrasi seperti saat ini yang diiringi dengan arus globalisasi yang berdampak pada rasa aman di masyarakat. Pada proses seperti inilah keluarga menjadi benteng utama bagi ketahanan keluarga,” ungkap Sofian yang sebagai perangkat desa.
Dalam kegiatan gotong royong tersebut diramaikan oleh perwakilan tiap kepala keluarga seluruh warga sekitar untuk partisipasi dan peran tanggung jawab yang merupakan dalam program kegiatan desa wilayah binaannya, pungkas Babinsa Azlin yang humanis.