Papam PKS Pagar Merbau : Informasi Jual Tanah Timbun itu Kabar HOAX

0



SamudraNews.com | Deli Serdang -Sumut, Serma Surya Dharma di perbantukan sebagai BKO PKS Pagar Merbau PT.Perkebunan Nusantara - II (Persero) berasal dari Kodim 0204 Deli Serdang dengan surat perintah nomor : Sprint/498/X/2021. pertanggal 3 Oktober 2022 yang di tanda tangani oleh Dandim  Letkol.Czi Yoga Febrianto SH,M.Si, Sabtu (15/10/2022).

Masa kerja di PKS Pagar Merbau baru memasuki tahun  Pertama namun sudah gosipkan bisnis menjual tanah tanah tombun dari lolasi PKS Pagar Merbau.

Namun gasif yang merebak ini di sanggah oleh Serma Surya Dharma dan menegaskan bahwa gosif itu tidak benar alias Hoax.

"Berita bohong itu sengaja di sebarkan oleh orang orang yang tidak senang keberadaan saya di PKS Pagar Merbau ini" ujarnya.

Lanjutnya, ditugaskan dari Kodim 0204 Deli Serdang ke PKS Pagar Merbau sebagai Bapam sejak tanggal 3 Oktober 2022 kurang lebih baru 10 bulan.

" Kabar yang berkembang baru-baru ini bahwa saya ada menjual tanah timbun kepada Masyarakat sekali lagi saya tegaskan bahwa informasi itu tidak benar  alias HOAX. Yang benar bahwa ada warga  desa memohon dan meminta bantuan tanah timbun sebanyak 10 dumtruck untuk menimbun tanah kosong yang berlubang, guna menghindari bahaya karena anak-anak banyak di lokasi tersebut" kata nya.

Lanjutnya, mengingat demi keselamatan anak anak saat bermain maka permohonan warga tersebut saya kantu secara gratis tidak ada jual beli.

Sementara itu menurut Nanang warga setempat mengatakan bahwa dirinya sering duduk minum kopi di warung mbak Atik ini (depan PKS PM) dan selama ini tidak pernah liat pak Surya (Bapam) menjual tanah timbun ataupun menerima uang dari para supir pengangkut tanah timbun.

" Kami selalu duduk bareng sambil minum kopi di warung mbak Atik ini, jadi kalaupun ada orang yang menjelekan atau memfitnah pak Bapam menjual tanah timbun itu bohong, pak bapam Surya orangnya baik dan tidak sombong, muda bergaul sehingga banyak temannya, jadi tolonglah jangan suka memfitnah itu tidak baik" pintanya mengahiri.

| Wati

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)