Peristiwa memilukan itu menimpa dua orang anak yakni Guntur Pratama (12) dan adiknya Nabil Pitriyani (8) anak kandung dari Rinata.
Kehidupan Keluarga Rinata ini sangat miris tinggal di gubuk reot berukuran 1,5 meter kali 2,5 meter berdindingkan tepas bambu beratapkan Rumbia.
Yang membuat hati ini bak tersayat sembilu bila melihat keluarga ini mulung selalu pergi satu keluarga,kadang jalan kaki dan kadang menggunakan becak jika diberi pinjam oleh orang.
Eko Joko Yulianto Ayah sambung dari kedua Anak tersebut menjelaskan" Disini kami sudah tinggal sekitar kurang lebih 9 bulan, saya ayah sambung dari Guntur Pratama dan Pitriyani, pekerjaan saya serabutan, apa yang ada akan saya kerjakan selagi halal, seperti merumput,mencari barang-barang bekas, sedangkan istri saya kalau ada yang minta tolong nyuci baju adalah kerjaan.
Menurut Rinata,
Dulu anaknya yang paling besar pernah bersekolah namun karena biaya jafi putus sekolah. Sedangkan adikannya Pitriyani baru sekitar kurang lebih 1 bulan ini tidak sekolah lagi.
" Selain terkendala ekonomi kami kesulitan untuk melengkapi kebutuhan Atminitrasi sekoloh seperti kartu keluarga dan Akte Kelahirannya" ujarnya.
Padahal menurut Rinata,anak nya yang perempuan niat untuk sekolah sekolah sangat kuat sekali, walau tanpa uang jajan tetap pigi ke sekolah, namun karena tidak bisa kami berikan kelengkapan Administrasinya maka anak kami tidak bisa sekolah lagi.
" Kami sangat berharap anak anak bisa sekolah, walau hidup serba kekurangan tapi kalok bisa jangan sampai buta hurup dan bisa sekolah" harapnya.
Sementara itu secara terpisah ketua POKJA perlindungan anak Kecamatan Tanjung Morawa Azhari Rangkuti
berjanji akan membatu anak anak Rinata mendapatkan haknya untuk mengenyam pendidikan.
" Insya Allah untuk perlengkapan datanya seperti Kartu Keluarga dan Akte Kelahiran kedua anak nya akan saya uruskan ke Kantor Camat Tanjung Morawa, agar anak anak ini bisa lanjut Sekolah lagi, dan untuk masalah biayanya biar itu nanti menjadi PR buat para pemerintahan yang ada di Kecamatan Tanjung Morawa",pungkas
| Waty