Gempa tektonik itu dirasakan hampir seluruh wilayah Aceh. Informasi yang beredar dalam WA grup Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh, guncangan gempa itu terasa agak lama dan merata di seluruh Aceh.
Relawan RAPI Aceh menyebutkan gempa berkekuatan 6,4 SR tersebut terasa di Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Meulaboh (Aceh Barat), Kota Fajar (Aceh Selatan), Bireuen, dan Bener Meriah.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa itu berpusat di lokasi 3.77 Lintang Utara (LU) dan 95.97 Bujur Timur (BT). BMKG juga menyebutkan gempa yang termasuk dangkal tersebut tidak berpotensi tsunami.
Paska gempa, petugas Pusdalops BPBD Kota Banda Aceh melaporkan tidak ada laporan warga di Banda Aceh terhadap dampak dari kejadian gempa bumi. Menurut amatan petugas di beberapa lokasi, ada warga keluar dari dalam rumah untuk menghindari kemungkinan terjadi reruntuhan.
“Namun sampai saat ini, tidak ada laporan serta amatan terhadap kerusakan bangunan yang dialami,” ungkap operator Pusdalops BPBD Kota Banda Aceh itu.
Sebagai informasi, sebelum gempa 6,4 SR mengguncang Aceh, gempa bumi magnitude 5,4 SR melanda Sulawesi Utara pukul 03.51 Wib pada posisi 5.19 Lintang Selatan (LS) dan 125.59 Bujur Timur (BT) pada kedalaman 10 kilometer.
Sebelumnya, di Provinsi Aceh, pada Jumat (23/9) pukul 02.36 Wib terjadi gempa bermagnitude 5,1 SR di darat pada kedalaman 10 kilometer. Gempa itu berpusat di lokasi 4.44 Lintang Utara (LU) dan 96.60 Bujur Timur (BT) atau 34 kilometer Barat Daya Takengon, Aceh Tengah.
Sumber : waspada
| Red
