Usai penyerahan surat di Kementerian Dalam Negeri pada tanggal 04 Agustus 2022 pukul 11.55 wib, dilanjutkan penyerahan untuk didaftarkan berkas Kepemilikan Tanah Kerajaan Ramunia yang telah diblokir oleh Tuanku Sri Maharaja Ramunia Kesultanan Serdang, Tengku H. Hermansyah AMP Raja Ramunia ke VII.
Kepada awak media Senin (8/8/2022) Datuk Panglima Kaum Kerajaan Ramunia Kesultanan Serdang Datok Muhammad Arifin terkait pendaftaran Tanah Ulayat beliau mengatakan, besar harapan agar pihak pemerintahan merespon dan menanggapi surat yang kami daftarkan melalui Kementerian Dalam Negeri.
"Saya di diberikan Titah oleh Maharaja Ramunia untuk mendaftar berkas kepemilikan tanah kerajaan yang berbentuk GRAND dari zaman Belanda, pada saat itu memakai/menyewa lahan untuk dipergunakan menanam pohon rempah rempah" ujar Datok.
Disamping itu Datok M. Arifin mengatakan bahwa, sejarah membuktikan adanya situs makam Raja Ramunia Pertama Kesultanan Serdang yang makamnya saat ini berada dan sudah di pergunakan sebagai BANDARA INTERNASIONAL KUALANAMU MEDAN.
"Datok M. Arifin, harapan Raja Ramunia dan para Kesultanan yang berada di Sumatera? Menurut Datok M. Arifin bahwa harapan Raja Ramunia dan juga para pembesar Kesultanan ingin di kabulkan dan dikembalikan hak kerajaan yang telah dipergunakan atau dipakai menjadi saat ini BANDARA INTERNASIONAL KUALANAMU agar kami Khususnya Sri Maharaja Ramunia untuk dilibatkan kembali duduk bersama dalam hal Hak Kerajaan Ramunia Kesultanan Serdang" ujarnya.
Lanjutnya, Tengku Hermansyah Maharaja kesultanan Ramunia ditempat yang berbeda mengatakan bahwa betul beliau sudah Memblokir tanah Ulayat di BPN Medan Sumut,dan beliau menitahkan Panglima kaum Ramunia Datok M ,Arifin ,ke kementrian Dalam negri, untuk mendaftarkan tanah Ulayat tersebut,saya berharap semua Pihak mau membuka mata dan Hati terhadap semua masalah pertanahan yang ada saat ini,tutupnya
| red)