Oknum Polisi berinisial E itu ditangkap pada Jum'at ( 8/7/2022) di sebuah parkiran Hotel di Dumai, dan Oknum Polisi berpangkat Aipda itu merupakan Anggota Polres Siak yang ditangkap karena memiliki sabu 50 Kg.
Atas kejadian itu, RD75 selaku Ketua Umum Masyarakat Peduli Anti Narkoba (MAPAN) Indonesia merasa Geram dengan Oknum Polisi yang ditangkap BNN Pusat di sebuah parkiran Hotel di Dumai dan memiliki 50 Kg Narkotika Jenis Sabu.
" Lagi-lagi Oknum Polisi yang kedapatan memiliki Sabu yang nilainya cukup Fantastis sebanyak 50 kg, sangat tidak pantas seorang oknum Polisi berpangkat Aipda melakukan hal tersebut, Segarusnya penegak hukum itu mebrantas peredaran Narkoba bukan sebalik nya, ungkapnya. Senin (11/7/2022) malam.
Dikatakan RD75, " Oknum Aipda E harus dihukum Mati, 50 Kg Sabu bukan jumlah sedikit ", ujarnya.
Masih kata RD75, " 50 KG sabu bukan jumlah yang sedikit, dan mesti diselidiki juga barang haram itu datangnya darimana, dan oknum Polisi Aipda E itu Pengedar atau bagaimana ini harus dijelaskan kepada Publik ", tegasnya.
Sudah jelas Lewat Surat Telegram bernomor ST/331/II/HUK.7.1/2021, Kapolri meminta anggota yang terlibat narkoba dipecat dan dipidana. Telegram tertanggal 19 Februari 2021.
" Saya selaku ketua umum MAPAN Indonesia berharap Kasus ini terbuka kepada publik, bisa aja oknum polisi Polres Siak itu tidak hanya dipecat atau dipidanakan, melainkan hukuman Mati kalau bisa, karena dengan jumlah sabu 50 kg sudah jelas, kalau Masyarakat biasa bisa dihukum mati dengan mengedarkan jumlah segitu, jadi sekali lagi publik harus tau terkait proses hukum Oknum Polisi Aipda E Anggota Polres Siak yang ditangkap BNN Pusat memiliki Sabu Seberat 50 kg", pungkasnya.
|Suber Ketum MAPAN