Samudranews.com-Langsa-Aceh, Sungguh ironis, Seharus nya Dirud PTPN I menindak tegas jika ada bawahan nya yang terlibat pencurian brondolan, apa lagi hasil jual brondolan tersebut untuk beli Narkoba dan dikonsumsi saat bekerja.
Namun sejauh ini belum ada tanda tanda kedua oknum Security inisial Y, dan YA medapat sangsi, seharus nya Dirut PTPN I Ahmad Gusmar Harahap dapat segera memberikan sangsi tegas jika kedua Security tersebut terbukti sebagai dalang pencurian Brondolan.
Mengingat karena selain terindikasi menjagi aktor utama dalam pencurian brondolan di TPH Afd IV kebun Baru PTPN I, Hasil penjualan brondolan tersebut di gunakan untuk membeli Narkoba, kemudian di konsumsi bersama saat jam kerja, tentu nya hal ini tidak di benarkan karena dapat merugikan perusahaan.
Namun yang aneh, sepertinya ada dugaan pembiyaran dan terkesen melindungi ke dua oknum Security tersebut.
"Padahal, sebelum nya ada kariayawan yang di laporkan main judi pas hari lebaran dan tidak ada merugikan perusahan tetapi karyawan tersebut di mutasi kepulau tiga, namun berbeda dengan dua oknum Security ini, sampai saat ini masih terima gaji, sedangkan pkwt yang di perintah mencuri brondolan oleh kedua Security tersebut sudah di putus kontraknya.
Bahkan Dirut PTPN I yang di konfirmasi media ini lawas WhatsApp pada tanggal 26 November 2021 terkait kedua oknum
Security tersebut hanya membaca WhatsApp tidak mebalas alias Bungkam.
Sementara itu PKWT SLM menuding menajemen PTPN I tidak Konsisten dengan aturan yang sudah di buat. " Saya akui apa yang saya lakukan itu salah, namun semua itu karena Ide dari kedua Security Y dan YA maka nya saya mau melakukan, tetapi mengapa kedua Security itu tidak di pecat ada apa ya" tukas nya penuh tanda tanya.
Untuk mendapat keterangan resmi dari perusahaan plat merah tersebut, pada hari Rabu (8/12/2021) samudranews.com kembali menjumpai
Pelaksan Tugas Humas PTPN I Bambang Harmoko
diruangkerjanya dan dirinya mengatakan Belum tau, karena belum ada informasi dari Kebun baru.
" Saya belum tau pasti, karena belum ada info dari kebun baru, harus saya cari tau dulu, apa lagi saya hanya membantu mengisi kekosongan Humas." ujar nya singkat.
Padahal sebelum Sebelum nya tanggal (23/11/2021) awak media ini mengkonfirmasi Suheri SH,selaku Asisten Personalia danmum Kebon Baru PTPN I di ruang kerjanya dan dirinya mengkuai bahwa adanya pencurian brondolon sawit dari TPH pada awal bulan November 2021.
" Bebar ada pelaku pencurian brondolan yang di lakukan oleh salah seorang PKWT di Afd VI Kebun Baru dan pelaku sudah di adili di Pengadilan Negri Ini" katanya.
Ketika di singgung tentang dugaan dua oknum Security yang menjadi dalang pencurian berondalan dan uang nya di belikan narkoba bahkan dari hasil tes urin ketiganya positif mengkomsumsi narkoba dan sampai saat ini kedua oknum Security tersebut masih menerima gaji seperti biasa.
Lantas Suheri menjawab, itu menurut keterangan dari pelaku SLM, dan kedua Security saat ini hanya setanbay di pos sembari menunggu hasil putusan dari kantor Direksi, dan hasil tes urin kedua nya positif narkoba yang mekai sabu satu orang yang satu orang lagi mengkonsumsi ganja.
" Kedua Sicurity saat ini setanbay di pos penjagaan dari pagi hingga sore, menunggu putusan dari kantor pusat, mengenai hasil nya silakan mengubungi kantor Direksi, karena kewnangan ada di sana" tandasnya.
Dengan demikian, dugaan kedua oknum Security A dan YA dilindungi oleh pihak menajemen PTPN I semakin kuat. Pasal nya antar Asisten Personalia Umum Kebun Baru PTPN I dengan Pelaksana Tugas Humas PTPN I terkesan saling bukan.
| ROBY SINAGA