Lagi, Warga Langsa Diduga Meninggal Karena Covid 19, Sempat Mendapat Protes Keluarga

0
Keluarga pasien yang sedang melakukan protes 

Sanudranews.com-Warga Kota Langsa kembali meninggal diduga karena Covid 19. Almarhum SD (59) mengembuskan napas terakhirnya pada hari minggu (16/5/2021) sekira pukul 03.30 wib di ruangan RITN (isolasi) Covid 19 RSUD Langsa.
 Diketahui ALM merupakan warga BTN ABRI Langsa Baro.



Putri almarhum Srirahayu (35) sangat histeris karena mersa kecewa terhadap pihak RSUD Langsa.Kata dia, Alm SD (ibu kandungnya) selama ini punya riwayat sesak napas, kolestrol dan gula darah. Dan pada hari Sabtu (8/5/2021) Alm sesak napas di bawa ke  RSCM PTPNI, karena hasil swepnya reaktif Covid 19 maka pihak RSCM hari itu juga merujuk Alm ke RSUD Langsa, urai Srirahayu.

Tampak keluarga pasien yg dinyatakan positif copid 19 menunggu pasien tanapa APD 



"Setelah di priksa oleh petugas medis di IGD RSUD Langsa, maka datang seorang petugas medis menyodorkan selebar kertas yang harus di tandatangani, namun setelah saya baca di poin 5 dan 6 awal nya saya menolak menandatangani berkas tersebut, kemudian pihak medis mengatakan "kalok tidak di tanda tangani ibuk ini tidak bisa masuk ruangan, tandatangani aja jika nanti ibu tidak berumur panjang surat bisa kita rumah" ujar Srirahayu menirukan ucapan petugas medis di IGD RSUD Langsa.

Karena peyataan surat bisa di rubah maka saya mau menandatangani surat tersebut. Sehingga ALM ibu saya di rawat di ruangan RITN 
(isolasi) Covid 19, imbuh Srirahayu.

"Kami iklas jika alm dari awal memang dinyatakan positif Covid 19. Yang membuat kami tidak di terima dan tidak yakin orang tua kami positif Covid 19, selama di rawat di RSUD Langsa di ruangan RITN (isolasi) Covid 19 kamar no 2 kami anak anak nya 24 jam yang menjaga" ujarnya.

Jjika benar pasiaen positif copid 19 seharus nya tidak satu orang pun yang di perbolehkan menjaga pasien jika tidak menggunakan APD, ujar Siti jahra adik alm menambahkan

"Selama di rawat saya yang menceboin ketika ALM buang air besar, dan untuk apa himbauan di tempel di depan pintu yang berisikan, Mohon Maaf keluarga Pasien di karang masuk di ruangan RITN (isolasi) Covid 19
Jam besuk tidak berlaku, tetapi mengapa kami di perkenankan untuk  mejaga kakak kami di ruangan, tandasnya.

Pantauwan Langsung media ini di ruangan RITN (isolasi) Covid 19 terjadi protes keras dari pihak keluarga yang tidak terima ALM akan di kebumikan secara Covid19, bahkan untuk mengantisipasi kondisi tetap kondusif pihak keamanan dari TNI - POLRI sigap siaga di RSUD Langsa.Tampak yang hadir Danramil Langsa Barat Kapten Inf Suharianto Kapolsek Langsa Barat IPTU Mulyadi dan beberapa orang personil baik dari TNI -Polri.

Setelah di lakukan mediasi dengan pihak RSUD Langsa, pihak Kapolsek dan Danramel sekira pukul 08.00 wib ahirnya keluarga sepakati jenajah di mandikan dan di kuburkan secara Covid 19.dan yang memandikan dari pihak keluarga dengan menggunakan APD Covid 19.

Sementara itu kepala ruangan RITN (isolasi) Covid 19 ibu Siti saat di konfirmasi media ini terait pernyataan dari keluarga pasien menolak memberikan komentar dan mengatakan, Maaf kami tidak bisa memberikan keterangan, silakan hubungi menajemen RSUD.

Namun sampai berita ini di tayangkan awak media belum berhasil menghubungi pihak menajemen RSUD Langsa.

| R. Sinaga




Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)