SamudraNews.com-Langsa-Aceh, Di dunia kehadiran bulan suci Ramadhan oleh umat Islam tidak melulu disambut sebagai bulan untuk memperbanyak ritual ibadah dan amal saleh. Sudah menjadi tradisi bahwa Ramadhan juga merupakan momentum untuk memperluas dan memperdalam ilmu agama.
Tiap bulan puasa lazimnya pondok pesantren menggelar pengajian kitab tertentu yang tidak saja dibuka untuk para santrinya melainkan juga diperuntukkan bagi orang umum yang berminat mengikutinya.
Pengajaran semacam itu biasa disebut sebagai pengajian pasaran, karena kegiatan dimaksud sudah di luar kurikulum resmi yang diterapkan oleh pondok pesantren tersebut.
Tidak hanya di pondok pesantren, kebanyakan masjid di desa-desa yang kental akan nuansa kesantriannya pada waktu-waktu tertentu umumnya juga mengadakan pengajian kitab yang khusus dikaji pada bulan Ramadhan yang pesertanya merupakan jamaah warga desa setempat.
Begitu pula di Dinas PUPR Langsa pada bulan Ramadhan pada hari Jumat (16/4/2021) sengaja memprioritaskan untuk pendalaman ilmu agama bagi para setaf. Dengan menghadirkan Penceramah Tgk Muhammad Riski, pengajian digelar di Musollah lingkungan kantor PUPR Langsa.
Menurut Muharram, ST selaku Kepala Dinas PUPR Langsa mengatakan, Kegiatan menuntut ilmu atau belajar ilmu agama memang termasuk salah satu cara memuliakan dan menghormati bulan Ramadhan, selain memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Qur'an, i'tikaf di masjid, salat-salat sunnah, sedekah, dan ibadah lainnya. Dan Dinas PUPR satu bulan dua kali menggelar pengajian yang di ikuti oleh seluruh Staf.
"Jika menimba ilmu pada bulan-bulan biasa saja memiliki banyak sekali keutamaan, maka apa lagi pada bulan Ramadhan sudah pasti juga dilipatgandakan pahalanya"
Dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan hadist bersumber dari Anas bin Malik radliyallahu 'anh, dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa hadir di majelis ilmu pada bulan Ramadhan maka Allah menulis bagi orang tersebut tiap-tiap jangkahan kakinya sebagai ibadah satu tahun".
Banyaknya dibuka majelis-majelis ilmu serta terbukanya banyak kesempatan untuk memperdalam ilmu agama pada bulan mulia Ramadhan ini seyogianya tidak disia-siakan oleh umat Islam.
Kesibukan dalam menjalani tugas pekerjaan keseharian bukanlah alasan seseorang tidak bisa mengikuti aktivitas menuntut ilmu. Bagi yang punya waktu longgar sebaiknya mengikuti pengajian kitab yang pengkajiannya lebih intensif sebagaimana yang digelar di pondok pesantren.
Bagi mereka yang memang tak punya banyak waktu luang dapat memilih alternatif majelis ta'lim yang pengajiannya lebih singkat sebagaimana yang diadakan di masjis-masjid. Sementara jika dua cara tadi tetap tak bisa lantaran memiliki jadwal kegiatan yang padat, setidaknya berusaha menimba ilmu lewat membaca buku-buku keagamaan yang mana penulis dan muatan isinya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,Tandasnya