Mobil bermerek KBR no 03 Sedang mengisi BBM Supsidi di salah satu SPBU di Kota Langsa |
SamudraNews.com-Langsa-Aceh, Mobil pengkut Tandan Buah Sawit (TBS) PTPN I Langsa di duga kuat Gunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, hal tersebut terpantau langsung oleh SamudraNews pada hari Senin (30/12/2019) ada tiga unit mobil bermerek KBR (Kebun Baru) dengan nomor 01, 03 berwarna kuning dan nomor 05 berwarna hijau masuk mengisi BBM di salah satu SPBU Kota Langsa.
Padahal sesuai Surat Perjanjian Transfort TBS 2019 No 01.1/X/SJAN/52/209, antara PTPN I Langsa dengan pemenag tender CV. Mitra Persada Insani pada pasal 3 poin ke 5 cukup jelas di sebutkan bahwa,
Pihak ke dua (Peneng leleng) dalam melaksanakan pekerjaan wajib menggunakan bahan bakar minyak (BBM) Nonsubsidi sesuai ketentuan yang di atur pemerintah republik Indonesia.
Sementar itu, Dalam Peraturan Menteri ESDM nomor 1 tahun 2013 pasal 6 disebutkan, larangan itu berlaku untuk mobil barang dengan jumlah roda lebih dari empat dan difungsikan untuk mengangkut hasil perkebunan, dan pertambangan, serta kahutanan.
Aturan itu tidak berlaku untuk kegiatan angkutan perkebunan rakyat dengan skala kurang dari 25 hektar, pertambangan rakyat, dan hutan rakyat.
Lantas pada hari Senin (6/1/2020) awak media menemu Asisten Personalia Umum (APU) Kebun Baru Herman di ruang kerjanya mengatakan, Pihak pendor atau perusahaan yang menang tender angkut TBS milik PTPN I sudah ada perjanjian kontrak kerja, dan butir butir kerjasama atau yang wajib di patuhi sudah tertuang dalam perjanjian kerja antara Direksi PTPN I Langsa dengan pemenag lelang CV. Mitra Persada Insani
Oleh karenanya jika pengangkut TBS itu di ketahui menggunakan BBM subsidi itu menjadi tanggung jawab Pendor atau CV. Mitra Persada Insani bukan menjadi tanggung jawab PTPN I Langsa, tutupnya.
Sejauh ini awakmedia belum dapat menemui pendor atau pemilik
CV. Mitra Persada Insani, bahkan Mahyudin selaku Mandor tehnik yang mengatur jadual mobil harus mengangkut TBS juga mengaku tidak memiliki nomor Kontak Pendor tersebut, karena jarang ketemu.
"Nomor kotak pendor kita tidak ada karena jarang jumpa," Ujar Mahyudin singkat.
| Roby Sinaga