HGN Dan HUT PGRI 2019 Catatan Tersendiri Bagi Kota Subulussalam



Samudranews.com-Subulussalam, Aceh,  Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun ke-74 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2019 menjadi catatan tersendiri bagi Pemko Subulussalam, khusus dalam lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DPK).

Pada upacara HGN dan HUT ke-74 PGRI di Lapangan Sada Kata, Wali Kota Affan Alfian Bintang menjadi pembina upacara bacakan pidato Menteri PK RI, Nadiem Anwar Makarim hadir tamu istimewa, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Aceh, Muslihuddin bersama jajaran Forkopimda Kota Subulussalam, segenap guru honor dan kontrak, ASN, Lembaga Keistimewaan Aceh, Kepala SKPK, camat dan undangan lain.

Kehadiran Kepala LPMP di sana antara lain untuk ikut menyaksikan pembukaan selubung
lounching dua sekelah, SDN 1 Subulussalam dan SMPN 1 Simpang Kiri sebagai Pilot Project 
Peningkatan Mutu Pendidikan Kota Subulussalam di sekolah terkait.

Penetapan inipun didukung pengukuhan Tim Satgas Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah (PMPD) Kota Subulussalam oleh Wali Kota, Affan Alfian Bintang diketuai Hermaini, Sekretaris DPK.

Selain diberi piagam kepada  Ketua LPMP, ditandatanganai nota kesepatan bersama/Memorandum of Understanding (MoU) antara LPMP Aceh dengan Pemko Subulussalam tentang komitmen Kota Subulussalam Sebagai Pusat Zonasi Tempat Pelatihan Guru, PPG, Cakep, Cawas dan berbagai pelatihan lain. 

Empat kabupaten tetangga, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Abdya dan Aceh Tenggara masuk dalam zonasi ini. Konsekuensinya, Pemko penyedia lahan dan Kepala LPMP motor untuk mengupayakan bangunan dari Pusat. 

Keseriusan Pemko, melalui kolaborasi DPK dan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Subulussalam kejar keberadaan dan kiprah PMPD tampaknya bukan sekedar isapal jempol. 

Digelar dialog interaktif dengan narasumber wali kota, wakil wali kota, asisten III dan stakeholder terkait serta Ketua LPMP yang melibatkan 1.600-an guru se-Kota Subulussalam pada dengan tema 'Guru Bertanya, Pejabat Menjawab' yang diawai ekpos pendidikan oleh Kepala LPMP Aceh.

Kata Kepala LPMP Aceh itu menegaskan, untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Kota Subulussalam dibanding kab/kota lain di Prov. Aceh perlu dikerahkan personel terhebat di LPMP. Fokus peningkatan kualitas pendidikan yang tidak bisa ditawar-tawar.

Merespon kehadiran Satgas LPMP, Ketua MPD
Kota Subulussalam, Jaminuddin dikonfirmasi, Rabu (27/11) sangat mengapresiasi.

Dikatakan, kerja-kerja MPD ke depan akan sangat terbantu dengan kehadiran Satgas PMPD. Namun di sisi lain Jamin berharap, Satgas tidak hanya
sebatas SK dan pelantikan, tetapi harus segera berbuat sesuai tugas pokok dan fungsi, peningkatan kualitas pendidikan.

Sementara Plt. Kadis PK, H. Sairun, S.Ag menandaskan, Rabu (27/11), kehadiran Kepala LPMP Aceh ke Kota Subulussalam salah satu bukti kalau koordinasi dan komunikasi dibangun pihaknya selama ini untuk meningkatkan mutu pendidikan sangat serius.

Soal penandatanganan MoU, dinilai menjadi momen sangat bersejarah dan harus disikapi dengan positif.  "Warning kepada semua guru dan stakeholder pendidikan, menumbuhkan semangat baru untuk membangkitkan pendidikan di daerah ini," tandas Sairun menambahkan, posisi kualitas pendidikan Kota Subulussalam sebagai juru kunci diharapkan menjadi motivasi untuk bangkit dan bergerak menuju peringkat yang lebih baik.

Namun ada satu hal yang dinilai menodai dunia pendidikan di Bumi Sada Kata Kota Subulussalam dan mendapat komentar dari banyak pihak. Kejadiannya hanya tiga hari jelang Peringatan HGN dan Ulang Tahun PGRI. Seorang guru honor mendapat perlakuan kurang pantas dari seorang wali murid dan kasus ini masuk ke ranah hukum.

Wali Kota Subulussalam, Affan Bintang pun buka suara dan minta pihak kepolisian mengusut tuntas persoalan ini. Sebagai bentuk keprihatinan, Pemko Subulussalam menyerahkan penghargaan kepada sang guru SD, Rahma melalui rangkaian upacara HGN dan PGRI itu.

Terkait kasus penganiayaan di sana, Kapolres Aceh Singkil, AKBP Andrianto Argamuda melalui Kapolsek Sultan Daulat, AKP Dodi dikonfirmasi, Selasa (26/11) mengatakan, hasil BAP, Senin (25/11), pelaku Siti Nurhaliza (45), warga Desa Jambi Baru, Kec. Sultan Daulat sudah ditetapkan tersangka.

Kronologis kejadian, Rabu (20/11) sekira pukul 10.30 WIB berawal pelaku mencubit bagian lengan kiri dan menarik jlbab hingga jahitan jilbab korban, Rahmah (35), guru honorer SD Jambi Baru itu koyak. 

|Khairul

Foto: Wali Kota Subulussalam, H. Affan Alfian Bintang, SE menandatangani MoU disaksikan Kepala LPMP Aceh, dr. Muslihuddin, MPd