LANGSA | Samudra News
Seperti telah ramai diberitakan, bahwa Sebanyak 124 warga Myanmar pada Selasa (26/2) sekitar pukul 21.30 WIB terdampar di pantai Desa Cot Trueng, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. (metronews, 27/2/13). Selang beberapa hari kemudian kembali Puluhan warga etnis Rohingya asal Myanmar kembali ditemukan terdampar di perairan Aceh. Jika sebelumnya, Selasa (26/2), sebanyak 119 etnis Rohingya ditemukan di perairan Aceh Utara, Kamis (28/2), sebanyak 63 etnis Rohingya ditemukan terdampar di perairan Aceh Timur. (metronews, 2/3/13).
Seperti telah ramai diberitakan, bahwa Sebanyak 124 warga Myanmar pada Selasa (26/2) sekitar pukul 21.30 WIB terdampar di pantai Desa Cot Trueng, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. (metronews, 27/2/13). Selang beberapa hari kemudian kembali Puluhan warga etnis Rohingya asal Myanmar kembali ditemukan terdampar di perairan Aceh. Jika sebelumnya, Selasa (26/2), sebanyak 119 etnis Rohingya ditemukan di perairan Aceh Utara, Kamis (28/2), sebanyak 63 etnis Rohingya ditemukan terdampar di perairan Aceh Timur. (metronews, 2/3/13).
Sebanyak 63 orang migran Rohingya
Myanmar yang ditemukan nelayan Idi, Aceh Timur tersebut, sampai kini masih
ditampung di SKB atau eks Kantor BKPP Aceh Timur, di Kota Langsa, Selasa (5/2).
Menyikapi hal tersebut, sebagai
salah satu bentuk rasa kepedulian terhadap saudara seakidah, aktivis DPD II HTI
Kota Langsa ikut menyalurkan bantuan berupa makanan dan perlengkapan lainnya
yang juga merupakan sumbangan dari berbagai pihak.
“Muslim Rohingya adalah bagian tak terpisahkan dari umat
Islam dunia yang saat ini berjumlah lebih dari 1,5 miliar orang. Bagaimana
mungkin umat Islam yang demikian banyak itu tidak mampu melindungi saudaranya
yang sedang teraniaya hebat. Dimana izzah
atau kemuliaan umat?” Ungkap Ketua DPD II HTI Kota Langsa Iqbal, SH.I.
Selain itu, ia juga menyerukan kepada seluruh umat Islam,
terutama pemerintah. Baik pemerintah Indonesia, pemerintah Aceh, pemerintah
Aceh Timur, pemerintah Aceh Utara agar membuang jauh-jauh ego kebangsaan dan
kesukuan (nasionalisme) dalam memandang permasalahan kaum Muslim Rohingya.
“Saya juga berharap kepada umat Islam di manapun berada, untuk
sama-sama bahu membahu menolong saudara kita Muslim Rohingya yang sampai hari
ini masih tidak jelas nasib mereka. Dan sebagai solusinya, saya juga mengajak
seluruh umat Islam didunia untuk dengan sungguh-sungguh, saling bahu membahu,
berjuang bersama-sama bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah. Hanya dengan
tegaknya Daulah Khilafah nasib seluruh umat Islam didunia akan terlindungi. []Musri