Bersatu,
Bergerak, Tegakkan Ideologi Islam !
LANGSA
| Samudra News - Kepedulian terhadap Muslim
Rohingnya selaku saudara seakidah terus dilakukan oleh umat Islam diberbagai
daerah. Hal serupa juga diperlihatkan oleh Gerakan Mahasiswa Pembebasan Kota
Langsa dengan melakukan aksi solidaritas guna mendesak pemerintah pusat maupun
daerah untuk tetap melindungi Muslim Rohingya dan tidak mendeportasikan mereka
kenegara asal, Jum’at (8/3).
Aksi yang dihadiri puluhan
mahasiswa Kota Langsa tersebut dengan bertemakan “JANGAN DEPORTASI SAUDARA KAMI
MUSLIM ROHINGYA” berpusat di simpang tiga Kantor Pos Langsa, tepatnya didepan
Eks Kantor Bappeda Aceh Timur di Langsa.
Selain dengan
mengumandangkan takbir, aksi puluhan aktivis mahasiswa tersebut juga ikut
diramaikan dengan berbagai atribut aksi seperti bendera, ikat kepala, Spanduk
dan juga poster yang bertuliskan “Masalah Rohingya Juga Masalah Umat Islam se
Dunia”.
Dalam pernyataan sikap Gema
Pembebasan yang dibacakan oleh Saudara Arifin menyampaikan beberapa point
penting antara lain, mendesak Pemerintah Indonesia untuk tidak mendeportasi
para pengungsi rohingya kenegara asal, mendesak
kepada pemerintah Aceh Utara dan pemerintah Aceh Timur agar bersedia untuk
terus menerima dan menampung pengungsi Rohingya di wilayahnya. Tanpa
mempertimbangkan permasalahan dana, karena ini adalah masalah menyelamatkan
saudara-saudara Muslim yang seakidah dengan pemerintah Aceh Utara dan Aceh
Timur. Serta tentu pula seakidah dengan pemerintah aceh dan pemerintah
Indonesia. Juga sekaligus menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk membuang
jauh-jauh ego kebangsaan dan kesukuan dalam memandang permasalahan Muslim
Rohingya dan bersungguh-sungguh, saling bahu membahu, berjuang bersama-sama
bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah.
Orasi pertama yang
disampaikan mahasiswa Yayasan Langsa Informatika bahwa sesama umat Islam adalah
bersaudara dan sudah menjadi kewajiban kita untuk saling membantu dan
melindungi. Pengungsi Rohingya juga muslim dan kita wajib melindungi mereka
dari penindasan dan kekejaman sistem.
Selain itu, Ketua Gerakan
Mahasiswa (GEMA) Pembebasan Kota Langsa Musri yang juga selaku koordinator aksi
dalam orasinya menyampaikan bahwa Muslim
Rohingya adalah bagian tak terpisahkan dari umat Islam dunia yang saat ini
berjumlah lebih dari 1,5 miliar orang.
“
Masalah yang dihadapi Muslim Rohingya juga merupakan masalah kita semua.
Bagaimana mungkin umat Islam yang demikian banyak itu tidak mampu melindungi
saudaranya yang sedang teraniaya hebat. Dimana izzah atau kemuliaan
umat? Semua yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan kelak di hadapan
Allah” Ungkap Musri
Ia
juga menjelaskan bahwa yang menjadi faktor utama yang menyebabkan penderitaan
yang dihadapi Muslim Rohingya tak kunjung selesai adalah konsep kebangsaan
warisan kolonial penjajah yang diadopsi oleh para penguasa di negeri-negeri
kaum muslimin. Karena konsep nasionalisme ini telah membedakan antara warga
negara dengan warga asing, sehingga pengungsi Rohingya meskipun beragama Islam
dianggap warga asing yang pemerintah dan Negara ini tidak punya
kewajiban apapun pada mereka kecuali memperlakukan mereka maksimal sebagai
pengungsi. Untuk itu, mari campakkan
konsep nasionalisme yang dangkal, kita kembali kepada aturan yang diturunkan
oleh Allah SWT. Karena hanya dengan syari’at Allah yang diterapkan dalam
bingkai Daulah Khilafah Islamiyah seluruh umat Islam di dunia akan terlindungi
dan darah umat Islam akan terpelihara sehingga berkah dari langit dan bumi akan
senantiasa dilimpahkan oleh Allah SWT kepada kita semua. Amin[]