LHOKSEUMAWE – Indonesia kembali mengukir prestasi pada awal tahun 2013 dalam lomba Pidato Bahasa Melayu Antar Bangsa, di gedung pusat Konvensyen Antar Bangsa Putra Jaya (PICC) Malaysia. Pada tahun sebelumnya, Ulil Akbar membawa Indonesia meraih juara empat namun tahun ini Muhammad Zulfadli yang mewakili Indonesia mampu meraih juara kedua. Minggu (24/2/2013).
Perlombaan yang diikuti oleh 77 peserta dari 72 Negara berlangsung mulai 19-27 februari, untuk lomba pidato dimulai 19-22 februari 2013 lalu dan Indonesia meraih juara kedua dibawah tuan rumah Malaysia yang meraih juara pertama dan Brunai Darussalam diposisi ketiga. Ungkap Zulfadli yang akrab disapa Akhi Joe kepada Samudra Newsl.
Kemampuannya meraih juara kedua pada perlombaan pidato bahasa melayu antar bangsa di Malaysia adalah pertama kalinya ia mengukir sejarah untuk Indonesia. “ini adalah pertama kali saya mengukir sejarah bagi negeri ini, indonesia.” Ujar Mahasiswa semester enam FKIP Bahasa Inggris, Universitas Almuslim (Unimus) Peusangan Bireuen.
Proses yang dihadapi Zulfadli saat mengikuti even internasional sangat rumit disebabkan peserta yang mengikuti even tersebut berasal dari universitas terkemuka di dunia. “Prosesnya lumayan rumit, dari 77 peserta disaring hingga 35, lalu diperoleh 25, di semifinal tersisa 12, dan di final hanya 8 peserta.” Jelas putra kelahiran Blang Pulo Lhokseumawe tersebut.
Menurut Zulfadli, Malaysia adalah Negara yang menjaga khazanah budaya, seperti halnya Aceh. Namun, aceh harus lebih kembali mengangkat khazanahnya di mata dunia. “Seluruh peserta mengenal Aceh dan sungguh disayangkan jika aceh dan para generasi tak mau mengenal dirinya sendiri.” Ungkap Zulfadli. Seraya menambahkan, “perhatian pemerintah, serta dukungan untuk para pembangkitan sejarah dan budaya harus mendapatkan sebuah acuan yang kokoh untuk memartabatkan ke-aceh-an.” Karena menurutnya, itu kunci keberhasilan Malaysia memartabtkan bahasa melayu.
Zulfadli sangat bersyukur karena telah mampu mengharumkan nama Indonesia dan Aceh pada even yang sangat bergengsi ini. Keberhasilan yang diraihnya tidak terlepas dari sokongan dan dukungan yang ditujukan untuknya dari berbagai elemen masyarakat Indonesia khususnya Aceh. “saya sangat berterimakasih kepada orang tua, keluarga, kerabat, pihak Unimus, dan kepada tgk H. Muharuddin sekretaris komisi E DPRA” tutup Akhi Joe kepada Samudra Newsl. []