Berita masih
sama seperti kemarin, hari ini dan mungkin esok
janji akan
perdamaian ketinggalan diujung lidah para penguasa jahanam
rakyat
menderita, terhina, kelaparan, bahkan dibantai secara mengenaskan
semua negara
melihat namun seolah menutup mata tak ada tanggapan
Jangan
ditanya perihal dentuman meriam atau selongsong peluru yang berserakan darah tak
sempat mengering, sisa organ para korban entah siapa yang sudi mengumpulkan?
kengerian
bukan berada di moncong tank-tank baja atau pesawat terbang
justru
datang dari janji Tuhan yang telah lama dituliskan
Bumi para
pejuang hingga akhir zaman,
saat Sang
Nabi turun dari langit memenggal si pendusta dengan pedang
Tanah suci
yang diperebutkan
jejak para
penyampai wahyu hingga dimakamkan
Sampai
kapan?
mungkin
belum ada yang berani memberi jawaban,
hingga nanti
kan terjadi perang akbar yang membuat perubahan
pohon dan
batu-batu berbicara memberitahu dimanakah musuh sembunyi dibelakang
maka itu
adalah cerita yang kan membuka alam pikiran.
Tolong
disampaikan,
kepada
mereka yang peduli dengan saudara seiman
pada negeri
yang dipenuhi kemunafikan
ini bukan
sekedar soal kekuasaan!
Karya | Recca
Aurora
BAGIAN YANG HILANG
Malam telah
membiarkan otak berhenti meradang,
pada sistem
yang ingin kutendang
atau pada
perempuan muda yang duduk mengangkang
menuntut
sebuah perubahan akan kehidupan.
Uang adalah
sebuah alasan,
karena
itulah ada yang terlupakan dalam kenangan
masa perang
hilang kini damai telah datang
namun mereka
tak pernah berhenti menagih bagian.
Kini
kutuliskan
pada dinding
kusam sebuah gedung yang lama ditinggalkan,
bahwa cerita
masih sama seperti dulu zaman penjajahan,
karena
mereka
hanya
berganti wajah bukanlah lagi eropa melainkan pribumi berpendidikan.
Dan
detik ini di
Januari pada waktu sekarang
ingin
mengingatkan kepada semua kawan
jangan diam
takkala azan berkumandang.
Lihatlah
pertanda akhir zaman......
Karya | Recca Aurora
RECCA URORA
reccaaurora@yahoo.co.id
|